Thursday, September 26, 2013

Anto dan Ibu Guru

Anto: "Bu, saya boleh tanya tebak-tebakan gak?".
Bu Guru: "Boleh".
Anto: "Ada tiga wanita makan eskrim, satu makanya dikunyah, yang satu digigit dan yg terakhir dijilat. Nah, pertanyaannya wanita mana yang sudah menikah ?".
Bu Guru: "Hhmmmm, yang mana yaa? ibu nyerah deh".
Anto: "Yang pake cincin kawin lah bu XD".
Bu Guru: "@!&%#$!!"     #MulutBerbusa

Tuesday, September 24, 2013

Penyelenggaraan Jenazah

PENYELENGGARAAN JENAZAH

1.          Kewajiban –kewajiban dalam pengurusan jenazah.
Apabila seorang muslim meninggal dunia, ada 4 kewajiban yang harus diselesaikan oleh pihak yang masih hidup yaitu kewajiban terhadap jenazah.
       
        Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah terdiri dari 4 macam yaitu :
1.      memandikan jenazah
2.      mengkafani (membungkus) jenazah
3.      menyalatkan jenazah
4.      menguburkan jenazah.

1.          CARA MEMANDIKAN JENAZAH
a.       jenazah ditempatkan pada empat yang terlindung, dan diletakkan pada tempat yang tinggi.
b.      Jenazah diberikan kain.
c.       Air untuk memandikan jenazah hendaknya air dingin.
d.      Setelah segala keperluan mandi telah disiapkan, maka langkah-langkah memandikan jenazah adalah sebagai berikut :
1.      kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah dibersihkan sampai hilang.
2.      jenazah diangkat lalu perutnya diurut supaya kotoran yang ada didalam perutnya keluar.
3.      kotoran yang ada pada jari, kuku, tangan dan kaki dibersihkan termasuk mulut dan gigi.
4.      menyiram air keseluruh badan dimulai dari ujung rambut sampai bawah kaki.
5.      menyiram atau memandikan disunahkan tiga kali dengan berurutan, seluruh tubuh disiram basah memakai sabun, setelah itu wudhukan dengan sempurna dan terakhir disiram dengan air yang dicampur kapur barus dengan wewangian.

2.          CARA MENGKAFANI JENAZAH
            Fardhu kifayah dua, setelah jenazah dimandikan adalah mengkafani jenazah, kain kafan untuk mengkafani jenazah sedikitnya 1 lembar, satu lembar kain yang dapat dipergunakan untuk menutupi seluruh tubuh jenazah. Tetapi disunahkan bagi jenazah laki-laki 3 lapis atau lembar, dan bagi perempuan disunnahkan 5 lapis kain. Masing-masing berupa sarung, baju, kendung dan 2 lapis yang menutupi sluruh tubuhnya.
            Warna kain kafan yang diutamakan berwarna putih, jika tidak ada, warna apapun diperbolehkan dan diberi kapur barus dan harum-haruman. Kemudian kapas dipergunakan untuk menutupi tempat-tempat yang berlubang, jumlah ikatan ada 5 tempat yaitu : ujung kepala, siku/lengan, pinggu, lutut, dan ujung bawah, kalau jenazah itu bayi atau kanak-kanak hanya tiga tempat saja yaitu : ujung kepala, pinggul dan ujung bawah.

3.          CARA PELAKSANAAN SHALAT JENAZAH
A.     Syarat-syarat shalat jenazah
1.      shalat jenazah seperti halnya shalat yang lain yaitu menutupi aurat, suci dari hadas besar dan kecil, bersih badan, pakaian dan tempat darin najis serta menghadap kiblat.
2.      jenazah sudah dimandikan dan dikafani.
3.      letak jenazah dikiblat orang yang menyalatkannya.
B.     Rukun shalat jenaah
1.      niat.
2.      berdiri dengan kuasa.
3.      takbir empat rakaat.
4.      mambaca Al-fatihah.
5.      membaca shalawat atas nabi.
6.      mendoakan jenazah.
7.      memberi salam.

      Shalat jenazah tidak dengan ruku’ dan sujud. Shalat jenazah dapat dilakukan atas seorang jenazah atau beberapa orang jenazah, seorang jeanazah boleh pula dilakukan berulang kalai shalat jenazah.

4.          CARA MENGUBURKAN JENAZAH
      Fardhu kifayah yang keempat adalah menguburkan jenazah, setelah dishalatkan jenazah segera dibawa ubtuk dimakamkan, jenazah hendaknya dipikul oleh empat orang.

Tata cara menguburkan jenazah:
a.       dibuat liang lahat yang cukup dalam, sepanjang badan jenazah, dalamnya setinggi orang berdir, lebarnya 1 meter.
b.      Setelah jenazah diusung, dan sampai kubur, maka masukkan lah keliang lahat tersebut dengan miring kekanan dan menghadap kiblat.
c.       Setelah itu tali-tali pengikat kafan dilepas semua, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan ketanah.
d.      Kemudian setalah itu, jenazah ditutup dengan papan, kayu atau bamboo yang disebut dengan “dinding ari”, kemudian diatasnya ditimbun tanah sehingga lubang tersebut rata dan ditinggalkan seperlunya,  kira-kira sejengkal (cukup sebagai tanda) serta biasanya diatasnya lurus dengan kepala jenazah diberi tanda.
e.       Kemudian meratakan dengan pelapah atau menyiram dengan kembang diatas kuburan tersebut.
f.        Mendoakan dan menohon ampun bagi jenazah serta diberi kemudahan menjawab pertanyaan-pertanyaan munkar dan nakir dialam kubur.